Kamis, 25 April 2013

FILUM UROCHORDATA

         FILUM UROCHORDATA

Urochordata oleh pakar zoology dimasukkan sebagai anak – filum Tunicata. Mereka adalah Chordata yang primitive, terdiri dari 700 jenis dan semua adalah hewan laut. Tunicata adalah kelompok yang menarik, karena beberapa hal sebagai berikut :

-            Pada larva terdapat notokorda (notochord) atau sumbu kerangka yang menunjukkan adanya hubungan langsung dengan bentuk hewan tingkat yang lebih tinggi

-            Pada tunika (tunic)nya atau kulit luarnya, tarkandung bahan tipe solulosa yang sangat jarang terjadi pada hewan, tetapi jamak pada tumbuh – tumbuhan.

-            Mereka umum sekali terdapat di mintakat pasut dari tonggak ke tonggak lain dan juga terangkat oleh jarring dasar laut jeluk.

Hewan tingkat lebih tinggi, vertebrata pada tingkat larva memulai dengan perkembanagan notorkoda. Ketika mencapai bentuk dewasa, notorkoda ini menjadi pilar vertebrata (vertebrata column). Pada tunicata, notokorda ini terdapat pada fase larva, tatapi tidak berkembang dan menjadi rudimenter atau hilang sama sekali pada hewan dewasa.

Larva tunicate berbentuk kecebong yang berenang dengan notokorda terdapat sepanjang ekornya. Bentuk hewan yang melekat mempunyai larva seperti itu. Jika siap untuk menetap pada substrat, kelenjar adhesive di ujung depan melekat dengan perekat berupa lendir yang lekat. Mula – mula mulutnya terletak dekat titik penempelan, kemudian dengan pertumbuhan yang cepat, mulut terpisah jauh dari titik penempelan. Sebagian besar ekor ditanggalkan, sebagian lagi di serap ke dalam tubuh. Hasilnya, hewan melekat dengan mulut ke arah laut dari substrat dan tak ada notokorda yang tertinggal pada hewan ini. Tunikanya tumbuh dari dasar dan menyeimuti hewan dengan bahan seperti kulit yang ulet yang terbuat dari tunisin (tunicin), suatu bahan selulosa, dari sifat ini hewan tersebut mendapat namanya, ada tiga kelas dari anak – filum ini, yakni :

a.      Kelas Larvacea atau Appendicularia

Larvacea atau Appendicularia adalah hewan planktonik yang kecil, kadang – kadang terdapat dalam jumlah besar. Larvacea tidak pernah berkembang lebih dari bentuk kecebong. Ia berkembang biak secara kelamin langsung dari bentuk larva, yang disebut pedogenesis (paedogenesis). Hewan ini hermafrodit, menghasilkan sperma masak dulu baru telur masak kemudian. Mereka tak dapat membuahi telurnya sendiri. Hewan planktonik ini kepalanya ditutup lendir untuk menangkap mangsanya berupa plankton. Contohnya adalah Oikopleura dan Fritillaria.

b.      Kelas Ascidiacea

Ascidiacea adalah tunicate sesil (melekat) yang biasa disebut “penyemprot laut” (sea squirt), jika air surut dan mereka muncul di atas permukaan pantai, mereka mempunyai kebiasaan mengerutkan kantungnya dan menyemburkan air, demikian juga kalau mereka diganggu. Hewan dewasa mempunyai dua lubang pada tuniknya, yakni lubang masuk dan lubang keluar. Mereka dapat menyemprotkan air melalui salah satu atau kedua – dua lubang tersebut. Ascidia adalah hewan soliter atau bergabung bersama yang dihubungkan oleh tunika bersama. Pada tunicata gabungan, jamak dijumpai untuk setiap hewan mempunyai sifon masuk sendiri – sendiri, tetapi menyemprotkan airnya ke dalam satu rongga keluar untuk seluruh koloni, ini seperti pada system penbuangan limbah.

Koloni hewan berkembang biak secara aseksual dengan tunas untuk menghasilkan koloni baru, tetapi mereka juga dapat berkembang biak secara kelamin menghasilkan larva untuk menciptakan koloni baru.

c.       Kelas Thaliacea

Kelas Thaliacea juga hewan pelagic. Mereka berbeda dengan Ascidiacea karena mempunyai tunika jernih, hewannya tembus pandang. Sebagai tambahan, sifon pemasukkan dan sifon pengeluaran berada di ujung berlawanan dari tubuh hewan. Thaliacea biasanya dinamakan salp. Mereka bukan hewan koloni, tetapi biasa bergabung bersama- sama dalam gumpalan atau rantai (gambar 195 A dan B)

Nm

Doliolid Nampak selalu ditemui di dalam sampel plankton dari pada salp. Kebanyakan specimen yang di jumpai dalam sampel adalah bentuk individu seperti tampak pada gambar 195C

Ada ordo yang memang berkoloni dengan lubang pengeluaran yang dimiliki bersama dan membentuk tabung yang panjangnya 60 cm. pyrosoma yang sangat bercahaya adalah contoh marga dari ordo tersebut yang sebarannya luas.

Proses perkembang biakan dari kelas ini bermacam – macam, mulai dari telur dan sperma dilepas di air sampai telurnya tersimpan pada induknya dalam alat menyerupai plasenta. Seperti kebanyakan tumbuh – tumbuhan, ada yang beralih generasi dari perkembang biakan seksual ke aseksual dan kembali seksual.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar